Jumat, 12 September 2008

23 Agustus 08 Azwan Keluhkan Minimnya Anggaran Pertamanan


-Setahun Hanya Rp2,9 M, Termasuk Gaji Pekerja
BATAMCENTRE
-Kadis Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam Azwan mengeluhkan minimnya biaya untuk perawatan taman dan jalan di seluruh Kota Batam. Dalam setahun, dana yang dianggarkan untuk pengerjaan taman dan pemotongan rumput hanya Rp2,9 Milyar, termasuk gaji pekerja dilapangan.
Dijelaskan Azwan, dari Rp 2,9 Milyar yang dianggarkan APBD untuk pemotongan rumput dan pemeliharaan taman, Rp1,8 milyar diantaranya diserahkan kepada pemenang tender yang melakukan perawatan taman dan pemotongan rumput, sementara sisanya dikelola sendiri oleh DKP untuk perawatan jalan dan taman yang tidak dilakukan oleh perusahaan swasta.
Ditambahkan Kasi Peningkatan dan Pembangunan Taman DKP Irwan Syaputra menyebutkan Kawasan yang dikerjakan oleh perusahaan swasta dibagi menjadi 7 wilayah. Namun ia juga mengaku lupa wilayah mana dan perusahaan mana yang menanganinya. Namun menurutnya kawasan yang menjadi tanggung jawab swasta diantaranya jalan dari Sekupang ke Simpang Jam, jalan dari Batu Ampar ke Simpang tiga Batu Besar, jalan dari Batu Aji ke Batam Centre, jalan di seputar Nagoya- jodoh, jalan seputar Bengkong, dan sejumlah jalan lainnya yang ia mengaku lupa titik-titiknya.
Kawasan yang berada diluar jangkauan pihak swasta yang di back up oleh DKPseperti jalan di simpang Sei Harapan menuju Marina, dan jalan-jalan lainnya yang berada diluar kontrak kerja dengan perusahaan swasta.
Untuk mengerjakan pekerjaan pemotongan rumput dan pemeliharaan taman, DPK mempekerjakan 45 orang pekerja. Dan dana sebanyak Rp1,1 milyar tersebut digunakan untuk menggaji pekerja dan membeli perlengkapan serta biaya operasional, seperti minyak mesin potong rumput dan penggantian mata mesin potong rumput yang rusak.
Disinggung tentang pengerjaan taman yang juga dilakukan oleh OB, Irwan menyebutkan ada pembagian kerja dengan pertamanan OB. Untuk pemotongan rumput bagian median jalan protokol kiri dan kanan dikerjakan oleh OB, sedangkan bahu jalan oleh DKP.
"Biaya untuk pemotongan rumput ini sangat besar, karena memang minyak mesin pemotong rumput mahal, belum lagi belum lama rumput dipotong, yang dibelakang sudah tinggi lagi, sehingga pekerjaannya berulang-ulang. Dan kami selalu berupaya untuk berhemat dan berupaya mencarikan solusi agar aktifitas pemotongan rumput selalu jalan, meskipun dana minim," ujar Azwan menandaskan. (sm/an)

Tidak ada komentar: