Jumat, 12 Desember 2008

10 Oktober 08 Orang Tua Murid Tantang Guru Berkelahi

-Tak Terima Rabut Anaknya di Gunting

TIBAN- Berniat untuk menegakkan displin sekolah, guru malah di tegur oleh orang tua siswa. Bahkan karena emosi, si orang tua menantang salah seorang guru untuk berkelahi.

Kejadian tersebut terjadi di SMPN 25 Tiban, Kamis (9/10), sekitar pukul 10.00 pagi. Orang tua dari Rinal, M. Usdek mendatangi sekolah tersebut karena tak terima dengan perlakuan guru yang telah menggunting rambut anaknya. Karena terbakar emosi, Usdek mengajak guru di sekolah tersebut untuk adu jotos.

Usdek, guru agama di sekolah tersebut yang merupakan guru yang diajak duel ketika ditemui wartawan di sekolah tersebut mengatakan semula kedatangan Udawi ke sekolah untuk menjemput anaknya yang sakit.

"Kita panggil dia supaya datang ke sekolah karena pagi tadi memang anaknya sakit. Menjaga hal-hal yang tidak diinginkan kita pangil orang tuanya supaya cepat dibawa berobat, " ujar Udawi didampingi oleh Ruslin Sinaga, guru Bagian Kesiswaan.

Sesampai disekolah semula Usdek tidak ada masalah, tetapi setelah melihat rambur anaknya terpotong secara tidak rapi, ia emosi dan memaki-maki para guru. Emosinya memuncak, berlagak preman, ia membuka bajunya dan menunjukan tato dan mengajak guru untuk berkelahi di lapangan.

Karena cemas dengan tindakan orang tua yang diluar tatanan kesopanan tersebut, guru bagian kesiswaan Ruslin Sinaga yang didampingi seorang guru lainnya mendatangi Polsek Sekupang untuk melaporkan masalah tersebut.

Kepada wartawan Udawi menjelaskan, pemotongan rambut siswa yang dilakukan oleh guru tersebut sesuai dengan peraturan sekolah. Dimana sewaktu-waktu akan dilakukan razia kerapian, potongan rambut anak laki-laki harus berada di atas telinga. Dan dalam razia kemaren, guru menggunting acak sekitar 20 siswa karena rambutnya berada dibawah telinga, salah satunya adalah Rinal.

"Razia ini kita lakukan secara berkala, peraturan ini sudah diketahui oleh seluruh siswa. Dan kita akan melakukan razia ini mendadak tanpa pemberitahuan, kalau kedapatan maka rambutnya akan di gunting begitu," ujarnya.

Menanggapi kejadian ini, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam Zarefriadi kepada Sijori Mandiri menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, orangtua seharusnya mendukung program sekolah untuk menegakkan kedisiplinan di sekolah tersebut. Karena sesungguhnya sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar baca tulis, tetapi juga diikuti kedisiplinan.

"Pendidikan itu harus di dukung semua pihak, tidak hanya guru, tetapi juga masyarakat, terutama orang tua," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua PGRI Kota Batam Bahrudi Has kepada Sijori Mandiri tadi malam. Menurutnya hal ini harus menjadi pelajaran bagi sekolah dan masyarakat lainnya kedepan.

"Ini harus menjadi pelajaran kedepannya. Seharusnya sekolah sebelum menerapkan peraturan ini telah memberitahukan kepada orang tua, agar di kemudian hari tidak terjadi seperti ini lagi," ujarnya. (sm/an)

Tidak ada komentar: