Jumat, 12 Desember 2008

17 Oktober 08 Korban Pencabulan Ayah Kandung Mengaku Tidak Dipaksa

SEKUPANG- Korban pencabulan, sebut saja Melati (15) oleh ayah kadungnya Muslim (44) yang berprofesi sebagai imam masjid di Belakang Padang mengaku saat dicabuli oleh ayahnya tidak dalam keadaan terpaksa. Hal itu diungkapkan melati ketika diwawancarai wartawan usai menghadiri sidang perdana kasus pencabulan tersebut di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Kamis (16/10) dengan agenda pembacaan dakwaan JPU.

Meski awalnya Melati enggan membeberkan kembali aib yang menimpanya, namun akhirnya wartawan berhasil mendapatkan keterangan dari bibir mungil gadis yang masih belia ini. Dengan perutnya yang semakin membuncit yang kini tengah berusia delapan bulan hasil perbuatannya dengan ayah kandungnya, ia menceritakan kepada wartawan bahwasanya perbuatan terkutuk tersebut dilakukannya dengan ayahnya tanpa paksaan, melainkan dengan rayuan.

"Saya tak dipaksa, ayah mengatakan sayang sama saya, dia cium saya," ujar Melati yang mengaku di setubuhi ayahnya di dua tempat, yakni di kamar mandi dan kebun ini sebanyak delapan kali.

Melati yang dalam persidangan kemaren di temani oleh ibunya, Wati (42), pamannya Athan Ridwan, dan Ayu, sepupu korban lebih banyak diam ketimbang berbincang-bincang dengan keluarganya.

Gadis berkulit sawo matang dan berbadan kurus ini hanya bisa menunduk di sela-sela persidangan. Sesekali ia melihat kearah kerumunan orang yang kala itu melihat persidangannya.

Masih dari bibir mungil gadis belia ini, ia mengaku bahwa perkara tersebut ia sendiri yang melaporkannya ke kepolisian ditemani oleh ibu kandungnya. Hal itu dilakukan setelah semakin hari kehamilannya semakin tampak oleh ibunya, dan ibunya menanyakan hal ini, sehingga timbul pengakuan dari Melati.

Ia menyebutkan, pertama kali ia di cabuli oleh ayahnya sekitar bulan Januari 2008 lalu dan berlanjut sebanyak delapan kali hingga Mei 2008 di dua tempat, yakni kamar mandi dan kebun.

Sementara Ibunya, Wati yang berprofesi sebagai guru ngaji di kompleks perumahannya di Belakang Padang hanya bungkam ketika diwawancarai wartawan. Sesekali pandangan matanya tampak kosong. Berbeda dengan Wati, dua orang familinya yang lain, yakni Athan Ridwan dan Ayu meski juga bungkam dengan wartawan, namun keduanya sering ngobrol.(sm/an)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Artikel yang menarik Gan!!!

Buruan Gabung Sekarang Juga dan Dapatkan Bonus Hingga Jutaan Rupiah disetiap Harinya Hanya di poker online indonesia