Jumat, 12 Desember 2008

24 Oktober 08 Siswa Tidak Boleh Bawa HP ke Sekolah

-Buntut Pesta Seks Pelajar SMP Negeri di Batam

TIBAN- Terkuaknya pesta seks yang melibatkan dua siswi SMP Negeri di Tiban beberapa hari lalu, berimbas pada siswa yang lainnya. Peraturan sekolah semakin diperketat, selama dua hari siswa di kumpulkan dan diceramahi, selain itu, hampir setiap guru masuk kelas siswa juga di nasehati.

Hal itu seperti yang diungkapkan oleh tiga siswi sekolah tersebut kepada Sijori Mandiri, Kamis (23/10). Mereka adalah Irma, Wirna dan Lusi. Irma dan Wirna dari kelas VIIID merupakan teman sekelas Us dan Na yang terlibat pesta seks tersebut. Sementara Lusi siswa SMP tersebut yang duduk dikelas VIIIB.

Ketiganya mengaku, sejak terkuaknya kasus tersebut dimedia massa, hampir tiap hari guru-guru disekolah tersebut memberi petuah kepada murid. Selain itu, handphone hampir setiap hari dirazia oleh guru.

"Awal kejadian itukan karena Us mengenal Al lewat sms, sekarang kita di razia terus ama guru, peraturan lebih diperketat gitu deh," ujar mereka kompak.

Selain guru yang memperingatkan siswa-siswa, dirumah ketiga siswa ini juga diceramahi oleh orang tua. Bahkan menurut ketiganya, dari cerita-cerita siswa yang lainnya disekolah, mereka dimarahi dan dinasehati oleh orang tua masing-masing. Selain itu, Wirna mengaku bahwa dirinya kini tidak diperbolehkan untuk pergi keluar rumah selain belajar.

"Kami tak boleh main semabarangan keluar, apalagi sama cowok, diwanti-wanti sama mama. Karena mereka kami yang biasa-biasa aja kena imbasnya. Tapi kami kasian juga, mereka pasti tidak bisa sekolah lagi, karena semua teman udah pada tahu, mereka pasti malu, apalagi Na, kabarnya dia dipindahkan orangtuanya," sebut Wirma.

Menurut Irma, kepribadian Us memang sedikit berbeda dari siswa perempuan pada umumnya. Disebutkannya Us adalah anak yang suka usil dan rada genit dengan siswa laki-laki, dan sering gonta ganti pacar yang gak jelas. Sementara Na merupakan anak yang pendiam, bahkan disebutkan ia belum pernah memiliki pacar sebelumnya.

"Ini mungkin pengaruh Us, Na itu pendiam sekali, tak banyak ngomong, ngomong sama cowok aja dia grogi," ujar Wirna menyebutkan.

Pernah Nonton Film Porno Bareng

Disamping pengakuan diperketatnya peraturan sekolah, hal lain yang cukup mengejutkan di kalangan siswa tersebut adalah mudahnya beredar VCD porno di kalangan mereka. Bahkan menurut pengakuan ketiganya, mereka pernah nonton bareng di rumah salah seorang temannya untuk menyaksikan film tersebut.

"Kami penasaran, dan kami menontonnya rame-rame, tetapi cewek-cewek aja, setelah itu nggak pernah lagi," ujar mereka.

Bahkan menurut penuturan Lusi, ada temannya yang rajin main ke warnet hanya untuk membuka situs-situs yang berbau pornografi. Selain itu juga terdapat sejumlah teman-teman mereka yang menyimpan film terlarang tersebut di handphone.

Tidak hanya itu, ketika ditanyakan sejauh mana ketiganya berpacaran dengan pacar-pacar mereka, ketiganya mengaku biasa-biasa saja. Namun, terdapat beberapa temannya yang senang ciuman.

"Ada kak teman sekelas yang senang banget cerita ke kami kalau dia udah ciuman dan segala macam, dan dia pamer ke kami," ujar Lusi.

Sementara itu, kepala sekolah Maisarah yang dihubungi Sijori Mandiri tadi malam mengatakan pihaknya hingga kini masih menunggu konfirmasi dari kedua siswa tersebut mau dipindahkan kemana anak-anak mereka. Ia mengatakan, sesuai dengan ucapan Kadis Pendidikan Kota Batam sebagai mana ditulis di koran Sijori Mandiri edisi kemaren, dan pelanggaran berat yang dilakukan oleh dua anak tersebut, mereka akan keluar dari sekolah tersebut.

Disinggung tentang penggunaan handphone disekolah, ia menyebutkan bahwa selama ini sekolah sudah mengingatkan siswa untuk tidak membawa handpone ke sekolah, tetapi terhitung hari ini, sesuai surat edaran yang telah dikirimkan oleh sekolah kepada orang tua, penggunaan handpone sudah tidak diperbolehkan lagi. Karena dengan handpone bisa memperpanjang langkah mereka untuk hal-hal yang negatif.

"Kita mengirimkan surat agar orang tua faham, kita hanya ingin mensosialisasikan kepada mereka. Sejak kejadian ini hampir semua guru memberikan nasehat-nasehat keapada siswa didalam kelas," ujarnya.

Selain itu, ia juga menyebutkan kedepan pihaknya akan lebih sering melakukan razia terhadap barang bawaan siswa terkait adanya pengakuan siswa yang pernah membawa vcd porno kesekolah. Ia juga akan mengingatkan orang tua untuk sering-sering melakukan razia terhadap barang-barang anaknya dirumah untuk menekan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari. (sm/an)

Tidak ada komentar: