Jumat, 12 Desember 2008

23 Oktober 08 LPK-BM Sebut Bazar Sembako Sarat Korupsi

-Kualitas Jauh Dari Spesifikasi Teknis

SEKUPANG- Lembaga Perlindungan Konsumen Batam Madani (LPK-BM) sebut bazar sembako yang dilakukan oleh Pemko Batam melalui Bagian Perekonomian Pemko Batam sarat korupsi. Menurut mereka spesifikasi teknis beras dan tepung yang dijual kepada masyarakat tidak sesuai. Bahkan jika dijumlahkan, total kerugian masyarakat mencapai Rp900 juta.

Demikian diungkapkan ketua LPK-BM M. Fakhrul Rozie kepada wartawan di Sekupang, Rabu (22/10). Menurutnya, seharusnya spesifikasi beras yang dijual kepada masyarakat berkualitas medium, tidak berulat, dengan toleransi broken/patahan 5% (setara dengan pandan wangi). Tetapi realisasinya dilapangan, beras yang di jual kepada masyarakat adalah beras Ramos dengan kualitas rendah, dengan patahan berkisar antara 15%-20%. Disamping itu harga beras ini disebutkannya juga jauh lebih murah dibandingkan harga beras setara dengan pandan wangi. Beras pandan wangi di pasaran di jual seharga Rp9.500 per kilogram, sementara beras ramos seharga Rp5.800 per kilogram.

Selain beras, tepung yang dijual juga jauh dari spesifikasi. Dimana tepung terigu yang sesuai spesifikasi teknis adalah tepung kue berwarna putih, tidak berulat atau setara dengan tepung segitiga biru seharga Rp8000 prkilogram. Tetapi realisasinya dilapangan tepung yang dijual adalah tepung goreng merk kavukcu dengan harga Rp6000 per kilogram.

Menurut Fakhrul, sesuai dengan subsidi pemko batam terhadap bazar sembako tersebut, yakni sebesar Rp36.600 per paket, ini sangat jauh dari spesifikasi.

Itu berarti untuk beras terdapat selisih harga sebesar Rp3.700 perkilonya, jika dikalikan dengan 5 kilogram untuk tiap paket, maka terdapat selisih harga Rp18.500 per paket. Begitu juga dengan tepung terigu, yang memiliki selisih harga sebesar Rp2000. Jika dikalikan dengan 1,5 kg per paket, maka terdapat selisih harga Rp3000 per paket.

"Ini sangat merugikan masyarakat, ini adalah sembako yang tidak tampak nyata, tidak seperti proyek bangunan yang jika menyalahi spesifikasi akan lansung tampak," ujar Fakhrul.

Sementara itu, Pejabat Teknis Kegiatan dari Bagian Perekonomian Pemko Batam Ratna Sari membantah hal tersebut. Menurutnya, dari realisasi yang terjadi dilapangan selama ini belum pernah menyimpang dari spesifikasi yang diberikan.

"Yang kami lakukan sudah sesuai spesifikasi teknis, malahan masyarakat yang membeli memuji kualitasnya," ujar Ratna.

Ia juga menyebutkan, hal ini sangat disayangkannya. Beberapa waktu lalu dalam bazar sembako di beberapa kecamatan di Batam, Ratna menyebutkan ada orang yang mengambil foto secara tersembunyi di alang-alang. Tindakan ini menurutnya sebuah tindakan yang pengecut.

"Kita terbuka kok pada siapa saja, untuk lebih jelas, saya akan terangkan spesifikasinya kalau mau. Jangan sembunyi-sembunyi," ujarnya meradang. (sm/an)

Tidak ada komentar: