Sabtu, 08 November 2008

10 September 08 TKI Tewas Tertimpa Besi

SEKUPANG- Naas nasib Jumari (28) yang hendang pulang ke kampung halamannya di Kediri bersama istrinya Henny (30) dan putranya Alif (8 bln). Jumari yang pulang menggunakan speedboad dari Jodor Bahru menuju Batam, Selasa (9/9) dini hari tewas akibat tertimpa besi yang melukai kepalanya.

Henny ketika dijumpai di kamar mayat RSOB mengatakan bahwa mereka ingin pulang kampung, karena mereka tidak mengantongi ijin tinggal di Malaysia, alias TKI ilegal, maka merekapun memutuskan untuk pulang dengan menggunakan jasa tekong dan menaki speedboad dini hari. Menurut Henny, untuk menaiki speedboad tersebut mereka harus mengeluarkan RM 2.500 atau sebesar Rp 6.782.500 (1 RM = Rp 2713).

Menurut Henny, sesungguhnya tempat duduk antara laki-laki dan perempuan terpisah, tetapi khusus untuk perempuan yang membawa anak, maka ia harus didampingi oleh suaminya, karena angin sangat kencang.

"Angin kencang, jadi saya harus mendekap Alif agar tidak terlalu ditimpa angin, sedangkan dia (Jumari,red) duduk disamping. Dah dekat kat Batam ini, tiba-tiba dia menjerit dan saya lihat dia sudah berceceran darah," ceritanya terbata-bata. Dan sesekali menyeka air mata sembari menggendong Alif yang juga selalu merengek dipangkuannya.

Dengan air mata yang terus mengalir dan mata yang sembab ia kembali memberikan informasi bahwa ia tidak tahu pasti dimana kejadiannya, tetapi menurut Henny 30 menit kemudian ia sudah sampai di pelabuhan Batu Ampar.

Setelah kejadian ini ia menyebutkan tidak akan menuntuk tekong kapal, ia hanya ingin membawa jenazah suaminya pulang ke kampung halamannya di Kediri.

Ia juga mengatakan tidak akan menuntut pihak kapal. Bagi wanita asal medan yang mengaku telah 3 tahun bekerja di Malaysia ini yang terpenting adalah bagaimana dirinya bisa dengan mudah membawa dan menguburkan mayat suaminya di Kediri. Untuk pemeriksaan lebih lanjut Henny dibawa ke Polsek Batuampar untuk dimintai keterangan oleh pihak yang berwajib. (sm/an)

Tidak ada komentar: